Perhelatan festival budaya (Cross Culture) Ar Raihan Islamic School dimulai sejak tahun 2010. Bermula dari kegiatan Arabian Day–sebagai akar kegiatan cross culture–festival budaya ini terus dilakukan setiap tahunnya sebagai bagian dari rangkaian Hari Kelahiran Ar Raihan. Setiap tahunnya tema festival budaya berganti, baik budaya Nusantara maupun lintas negara. Pada tahun ini dengan diikuti oleh peserta didik kelas 7 dan kelas 10, Cross Culture Ar Raihan Islamic Science Tech School mengambil tema budaya Nusantara. 

Terdapat delapan kelas sebagai peserta yang mewakili delapan budaya Nusantara. Di antaranya adalah Bugis (Sulawesi), Betawi (Jakarta), Batak (Sumatera Utara), Minangkabau (Padang), Jawa (Jogjakarta), Madura (Madura), Bali (Bali), dan Sunda (Jawa Barat). Festival budaya ini diselenggarakan selama dua hari sebagai bagian dari Hari Lahir Ar Raihan Bandar Lampung ke-17. 

Pada hari pertama, terdapat unjuk kebudayaan dalam dalam bentuk tarian, nyanyian maupun drama singkat untuk memperkenalkan tiap-tiap budaya. Kelas X-A mempertunjukkan liputan budaya layaknya reportase berita TV yang meliput aktivitas masyarakat Bugis saat bahu membahu memindahkan rumah adat dan tradisi penyerahan panai dalam upaya pernikahan. Lain halnya dengan kelas X-B, meskipun sama-sama mempertunjukkan proses pernikahan adat tetapi mereka berasal dari adat Sumatera Utara. Para siswa memperagakan proses pesta adat dalam pernikahan masyarakat Batak, dan tentu saja disertai dengan tarian sinanggar tulo yang tersohor itu. 

Peserta didik kelas VII-A memiliki cerita lain. Mereka mempertunjukkan drama tentang tokoh terkenal Betawi, yaitu Si Pitung. Sedangkan kelas VII-B mempertunjukkan drama cerita rakyat yang sangat terkenal dari negeri Sumatera Barat, yaitu Malin Kundang. Tidak hanya mempertunjukkan drama, peserta didik kelas VII-B ini menyuguhkan atraksi menarik dari negeri yang dikenal dengan pepatah ‘adaik basandi syara’ syarak basandi kitabullah. Syara’ mangato adaik mamakai’ itu.

Berselang hari berikutnya, cross culture festival menyuguhkan parade budaya, lengkap dengan pakaian adat khas daerah dan miniatur simbolik dari daerah masing-masing, serta narasi budaya yang mengenal tentang adat istiadat, kesenian, sejarah, dan kearifan lokal masing-masing.

Direktur Pendidikan Membuka Kegiatan Cross Culture

Dibuka oleh direktur pendidikan Ar Raihan Islamic Science Tech School, Zaiyad Namiri, M.Pd.I., beliau berpesan supaya kegiatan pengenalan kebudayaan ini dapat menjadi refleksi bagi warga sekolah, khususnya para peserta didik, untuk mengenal dan memahami nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia. Keragaman yang ada di Indonesia merupakan refleksi dari firman Allah supaya kita saling mengenal (li ta’ārofu). Dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh direktur pendidikan didampingi tamu undangan dan jajaran manajemen sekolah sebagai penanda pembuka perhelatan Cross Culture Ar Raihan tahun 2024.